Here,
I will write some English tenses like Simple Present Tense and Present
Continuous Tense which have been taken from various economic articles in
English
SIMPLE PRESENT TENSE
- I visit businesses with slow sales
- I hear many excuses
- They do not understand that the current economic factors have more to do with the customers behaviour than any of those other factors.
- Money is not spend if the customer is worry about their future.
- He CCI goes under 100 the customers
PRESENT CONTINOUS TENSE
- Regulations are discouraging foreign investors from putting money into Southeast Asia's biggest economy, according to the head of the investment board.
- They are willing to blame online sales
- Indonesia's GDP growth is continuing to accelerate.
- There is an alarming trend regarding Indonesian household consumption (visible in the table below).
- Commodity prices are strengthening, hence boosting Indonesia's export performance
List Of Terms
- Sluggish : lesu; lamban; seret; hantaman; melemah; melambat;
- Consumption : konsumsi; pemakaian; pemakaian , konsumsi; dengan konsumsi; berbelanja; kebutuhan konsumsi; konsumtif;
- Annual basis : Dasar tahunan
- Abrupt changes : Perubahan tiba-tiba
- Short-term future : Masa depan jangka pendek
Nama : Anggi Nurdiansyah Saputra
Kelas : 3EB24
NPM : 21214228
Part 1
8.The Extremely popular American film Titanic was widely criticized for its mediocre script.
This sentence has one Appositive that comes after the subject and it is renaming/describing the subject.
Part 2
8. Our family visited the Smithsonian institution, a vast network of galleries in Washington, DC.
This sentence has a compound Appositive and another Appositive at the end of the sentence.
Part 3
3. Q : The women in the pool (swim-swims) well.
A : The women in the pool Swims well
If a singular sentence in followed by a verb, the verb must be added s or es
7. Q : He (cook-cooks) dinner for his family
A : He cooks dinner for his family
"He" is a subject pronoun and "cooks" is a plural verb
8.The Extremely popular American film Titanic was widely criticized for its mediocre script.
This sentence has one Appositive that comes after the subject and it is renaming/describing the subject.
Part 2
8. Our family visited the Smithsonian institution, a vast network of galleries in Washington, DC.
This sentence has a compound Appositive and another Appositive at the end of the sentence.
Part 3
3. Q : The women in the pool (swim-swims) well.
A : The women in the pool Swims well
If a singular sentence in followed by a verb, the verb must be added s or es
7. Q : He (cook-cooks) dinner for his family
A : He cooks dinner for his family
"He" is a subject pronoun and "cooks" is a plural verb
name : Anggi N. Saputra
class : 3eb24
NPM : 21214228
A.
8.incorrect , because there is no subject in the sentences
o : two aspirin tablets
B.
1.correct because the sentences already have subject, appositive and verb
S : valentine's day
app : february 14
v : is
class : 3eb24
NPM : 21214228
A.
8.incorrect , because there is no subject in the sentences
o : two aspirin tablets
B.
1.correct because the sentences already have subject, appositive and verb
S : valentine's day
app : february 14
v : is
Dan Ford : Excuse me. Are you Joseph Tropinski?
Joseph Tropinski : Yes, I am. And you must be Dan Ford?
Dan Ford : That’s right. Please to meet you Joseph.
Joseph Tropinski : Nice to meet you Dan.
Dan Ford : Okay. Then, let’s go and get in the taxi.
Joseph Tropinki : Right. I’ll follow you.
Dan Ford : Okay, the taxi is arrive outside about 2 minutes walk from here. So, did you have a good flight, Joseph?
Joseph Tropinski : Hmm.. It was delayed for half an hour. But the top from everything was fine.
Dan Ford : Well, a half an hour it wasn’t so bad. Do you aften travel a lot on business?
Joseph Tropinski : Probably about two or once in a month really. Last month I was in Granada.
Dan Ford : Really? Granada is beautiful istn’t it?
Joseph Tropinski : Yes it is. Have you been there Dan?
Dan Ford : Yes. I went there with my wife for a weekend the couple days ago. Do you see the “Lambera”
Joseph Tropinski : Yes, fortunately. We had time to do a bit outside seeing so I went to have a
look
Dan Ford : What did you think?
Joseph Tropinski : I thought it was beautiful. And really peaceful to infact. I loved it.
Dan Ford : The architechture is amazing isn’t? Are interested in architechture Joseph?
Joseph Tropinski : To be honest I don’t really know much about it. But, do enjoy visiting new
Places when I can. What about you?
Dan Ford : Yes me too. But I’ve only got time to travel during the holiday. When you usually take us holiday?
Joseph Tropinski : I usually have a fourth night in the summer and a week in early spring. How about you?
Dan Ford : I wish go ski for weekend February.
Joseph Tropinski : Do you? Where do you usually go?
Dan Ford : To Andora. There’s an excellent ski out there. Can you ski?
Joseph Tropinski : Yes. I really enjoyed it. Last year we went to Slevenia in March.It was brilliant and there was plenty of snow.
Dan Ford : Well, here’s the taxi. Let’s get in the queue.
______________________________________________________________________________
Group 11:
Anggi Nurdiansyah Saputra (21214228)
Untar Nugroho (2A214945)
Yelvida Rahmah Rinurisa (2C214378)
Anggi Nurdiansyah Saputra (21214228)
Untar Nugroho (2A214945)
Yelvida Rahmah Rinurisa (2C214378)
Setelah
melalui proses Pemeriksaan Pendahuluan dan Lanjutan selama kurang lebih 120
(seratus dua puluh) hari kerja, saat ini Majelis Komisi yang dipimpin
oleh Chandra Setiawan tengah mempersiapkan Putusan terkait Dugaan Kartel
Perdagangan Sapi untuk memasok kebutuhan daging sapi di Wilayah Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Proses
penegakan hukum (pemeriksaan) yang digelar sejak bulan September 2015 ini
diawali dengan inisiatif KPPU melalui serangkaian investigasi dan monitoring
terhadap harga daging sapi yang melonjak tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam hal ini, terdapat 32 pelaku usaha yang ditetapkan sebagai Terlapor, yang
diduga melanggar Pasal 11 dan 19 huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat di
Jabodetabek.
Kesimpulannya
adalah bila masih ada perusahaan yang melakukan praktik kartel daging sapi,
maka sudah seharusnya dipidanakan sebagai tindak pidana ekonomi. Kecurigaannya
bahwa harga daging sapi yang tinggi merupakan skenario untuk mempertahankan
bahkan menambah kuota impor daging sapi.
Selain membongkar dan menghukum pelaku praktik kartel daging sapi,
pemerintah juga bisa memangkas rantai distribusi daging sapi yang
terlalu panjang karena diduga ada calo yang
bermain. Pemerintah harus fokus pada upaya swasembada daging sapi.
Apalagi, pada saat kampanye, Presiden Joko Widodo berjanji
tidak akan mengimpor daging sapi
Swasembada daging sapi bisa
dilakukan jikalau pemerintah serius melakukan pendampingan dan memberikan
insentif pada peternak lokal. Harga daging sapi segar
yang cukup tinggi, hingga mencapai Rp120.000 per kilogram mendorong masyarakat
untuk beralih ke daging beku. Pemerintah telah berupaya menekan harga daging sapi,
salah satunya dengan mengimpor dari Australia, Selandia Baru, dan India. Impor daging sapi dari India cukup
mengagetkan karena negara tersebut belum bebas dari sejumlah penyakit ternak,
misalnya penyakit mulut dan kaki.
MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT
Pelaku
usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi
ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan
kepentingan umum. Undang-Undang (UU) persaingan usaha adalah Undang-undang No.
5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
(UU No.5/1999) yang bertujuan untuk memelihara pasar kompetitif dari pengaruh
kesepakatan dan konspirasi yang cenderung mengurangi dan atau menghilangkan
persaingan. Kepedulian utama dari UU persaingan usaha adalah promoting
competition dan memperkuat kedaulatan konsumen
Kegiatan
yang dilarang berposisi dominan menurut pasal 33 ayat 2. Posisi dominan adalah
keadaan di mana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti di pasar
bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha
mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam
kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan atau penjualan,
serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa
tertentu. Menurut pasal 33 ayat 2 “ Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.” Jadi,
sektor-sektor ekonomi seperti air, listrik, telekomunikasi, kekayaan alam
dikuasai negara tidak boleh dikuasai swasta sepenuhnya.
Perjanjian
yang dilarang
Jika
dibandingkan dengan pasal 1313 KUH Perdata, UU No.5/199 lebih menyebutkan
secara tegas pelaku usaha sebagai subyek hukumnya, dalam undang-undang
tersebut, perjanjian didefinisikan sebagai suatu perbuatan satu atau lebih
pelaku usaha untuk mengikatkan diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain
dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis . Hal ini namun masih
menimbulkan kerancuan. Perjanjian dengan ”understanding” apakah dapat disebut
sebagai perjanjian. Perjanjian yang lebih sering disebut sebagai tacit
agreement ini sudah dapat diterima oleh UU Anti Monopoli di beberapa negara,
namun dalam pelaksanaannya di UU No.5/1999 masih belum dapat menerima adanya
”perjanjian dalam anggapan” tersebut. Perjanjian yang dilarang dalam UU
No.5/1999 tersebut adalah perjanjian dalam bentuk sebgai berikut :
1. Oligopoli
2. Penetapan
harga
3. Pembagian
wilayah
4. Pemboikotan
5. Kartel
6. Trust
7. Oligopsonih
8. Integrasi
vertikal
9. Perjanjian
tertutup
10. Perjanjian
dengan pihak luar negeri