Posted by : anggi n saputra Senin, 22 Juni 2015

 kebijakan persaingan globalisasi dan liberalisasi

Pemerintah Indonesia dan juga pemerintah beberapa negara tetangga di regional asia tenggara, memandang globalisasi lebih sebagai sebuah fenomena ekonomi, sehingga fokus  perhatian utama adalah pada kebijakan ekonomi yang ditandai serangkaian kebijakan yang diarahkan untuk membuka ekonomi domestik dalam rangka memperluas dan memperdalam integrasi dengan pasar internasional. Langkah tersebut diistilahkan dengan “first order adjusment “ (penyesuaian tahap pertama)  terhadap globalisasi.

 Langkah untuk memasuki globalisasi juga dapat dilihat sebagai kelanjutan kebijakan liberalisasi ekonomi yang telah dimulai oleh pemerintah sejak dekade 1980an sampai paruh  pertama 1990an. Sepanjang masa tersebut , negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia relatif berhasil dalam menjalankan penyesuaian tahap pertama globalisasi, yang diindikasikan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, tingginya arus perdagangan barang dan jasa serta modal yang menggambarkan kinerja ekonomi yang berhasil di kawasan tersebut.  Namun demikian beberapa negara tersebut, tidak terlalu memberikan perhatian terhadap  penyesuaian tahap kedua globalisasi ( second order adjusment ). Ada sejumlah masalah berkaitan dengan penyesuaian tahap kedua tersebut di Indonesia, yang terangkat ke permukaan oleh adanya krisis

Sebagai Negara ekonomi terbuka (open economic) situasi pasar domestic di Indonesia tidak terlepas dari gejolak pasar dunia yang semakin liberal. Proses liberalisasi pasar tersebut dapat terjadi karena kebijakan unilateral dan konsekuensi keikutsertaan meratifikasi kerjasama perdagangan regional maupn global yang menghendaki penurunan kendala-kendala perdagangan (tarif dan nontarif).
Ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama .Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama. Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
            Liberalisasi penggunaan mekanisme harga yang lebih intensif sehingga dapat mengurangi anti ekspor dari rezim perdagangan. Disebutkan pula bahwa liberalisasi juga menunjukkan kecenderungan makin berkuranganya intervensi pasar sehingga liberalisassi dapat menggambarkan situasi semakin terbukanya pasar domestik untuk prodik-produk luar negeri. Percepatan perkembangan liberalisasi pasar terjadi karena dukungan revolusi di bidang teknologi, telekomunikasi dan transportasi yang mengatasi kendala ruang dan waktu.
            Konsep kebijakan dari ekonomi liberal ialah system ekonomi bergerak kearah menuju pasar bebas dan system ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam era globalisasi yang bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme.
            Kebijakan dalam rangka liberalisasi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang dilakukan secara global dan unilateral, dan yang dilakukan secara bilateral atau regional. Kebijakan yang berlaku global berkaitan dengan kesepakatan yang diputuskan di WTO dan yang unilateral adalah kebijakan yang secara sepihak dilaksanakan oleh negara tersebut. Kebijakan regional atau bilateral adalah kebijakan yang dilaksanakan berdasarkan pada kesepakatan secara bilateral atau regional yang biasanya berada dalam suatu perjanjian perdagangan baik bilateral maupun regional. kebijakan perdagangan yang lebih liberal meningkatkan pertumbuhan ekspor       dan impor namun peningkatan pertumbuhan impor lebih tinggi daripada ekspor. Berbagai hambatan domestik memainkan peran penting dalam menghambat pertumbuhan ekspor.
            kebijakan perlu ditujukan pada suatu grand strategy dengan implementasi yang berkesinambungan antara jangka pendek dan jangka panjang. Masalah-masalah domestik antara lain infrastruktur jalan, sarana pelabuhan, ketenagakerjaan, kepastian hukum dan berbagai macam pungutan perlu sesegera mungkin ditangani. Berarti, kebijakan liberalisasi perdagangan harus terkoordinasi dengan baik dengan kebijakan-kebijakan lain yang menunjang perdagangan itu sendiri.

Menurut pendapat saya ada beberapa dampak positif dari ekonomi liberalisasi, yaitu :
Pertama, Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
Kedua, Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
Ketiga, Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
Keempat, Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
Kelima, Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.

Dan ada juga dampak negative nya yg sekira nya menurut saya ada beberapa seperti ini yaitu :

Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
§  Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
§  Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
§ Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
Pemerataan pendapatan sulit dilakuka karena persaingan bebas tersebut

Kesimpulan
            Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa adanya rintangan batas territorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
            Ketika globalisasi terjadi, batas-bata suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara perekonomian nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi ekonomi di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya membuka peluang masuknya produk-prosuk global ke dalam pasar domestic.
            Globalisasi perekonomian memunculkan kebijakan liberalalisasi berkonsep pasar bebas sehingga persaingan antar produsen di semua negara menjadi meningkat. Kebijakan liberalisasi menuntut adanya kebebasan dalam melakukan kegiatan perdagangan sehingga kebijakan ini akan berdampak pada negara kecil. Negara kecil yang tak mampu bersaing akan mengeluarkan kebijakan proteksi yaitu kebijakan yang diambil perintah untuk melindungi barang domesitik terhadap gempuran barang impor.

Dan menurut saya saran yang tepat adalah karena Globalisasi menimbulkan berbagai damapt negarif fan positif. Oleh karena itu diharapkan pemerintah dapat membuat kebijakan yang dapat menguntungkan dan tidak mematikan industry dalam negeri. kebijakan liberalisasi dan proteksi harus dijalankan sesuai dengan keperluan masyarakat banyak.


Daftar Pustaka : Pasaribu,Rowland Bismark Fernando. 2012. Bahan Ajar Perekonomian Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Kenari. 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma
Mahasiswa Gunadarma

Anggi Nurdiansyah Saputra

Anggi Nurdiansyah Saputra
MySelf

Popular Post

About

Diberdayakan oleh Blogger.

About

Naruto - Animated Dancing Akatsuki Tobi

Blogger templates

- Copyright © 2013 Anggi Nurdiansyah Saputra | BLOG -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -